Slank
Slank adalah sebuah grup musik di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983 karena bosan bermain musik menjadi cover band
dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Dan berhasil
menjadi salah satu musisi bersejarah dan dikenang serta berpengaruh
sepanjang masa di Indonesia. Selain itu Slank juga menyandang predikat Indonesia's Highest-Paid Music Star (bintang musik berbayaran termahal) pada tahun 2008 dan 2009 dengan honor Rp 500 Juta per show.
Awal Karier
Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones
Complex (CSC) yang dibentuk oleh Bimo Setiawan Almachzumi/Bimo Setiawan
Sidharta (
Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu
Rolling Stones dan tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan.
[1]
Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya
Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi
Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang
sering menyebut mereka cowok selengean
[1]
dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman
Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs wajib
yang harus dikunjungi para Slanker.
Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu
sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya
harapan di Slank.
[1] Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank baru solid.
Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka
(Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan
ke perusahaan rekaman.
[1]
Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album
Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit
Memang dan
Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar
BASF
Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Album tersebut juga seakan
"menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu itu masih gencarnya
lagu lagu Malaysia seperti tembang Issabella milik Search. Musik Slank
yang
Rock 'N Roll Blues
itu bisa dibilang penyelamat kaum anak muda di Indonesia. Gayanya yang
cuek dan slengean tapi bersahabat itu menarik massa yang saat itu masih
sebatas minoritas.
Album kedua mereka,
Kampungan pun meraih sukses yang sama.
[1]. Hits single dari album Kampungan adalah
Mawar Merah dan
Terlalu Manis yang dibuat dalam dua versi.
Suka suka dan
Jualan.
Namun anehnya, justru lagu yang versi Suka suka lah yang menjadi hits
dan sering dimainkan. Lagu nya memang damai karena Kaka bermain
harmonika (bukan pertama kali ini saja Kaka bermain harmonika). Di album
Kampungan ini pun,Slank memasukkan lagu Nina Bobo. Nafas Rock 'N Roll
dan Blues masih terasa di album ini. Wajar,, karena nyawa musik Slank
ada di situ.
Tahun 1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi judul
Piss!.
Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss menjadi trend
pada masa itu (mungkin juga sampai sekarang). Hits single dari album ini
adalah
Piss dan
Kirim Aku Bunga. Cover album ini adalah seorang model yang meniru pose
Jim Morisson (The Doors).
walaupun banyak yang berpendapat bahwa model di cover tersebut adalah
Bimbim, namun faktanya model cover album tersebut adalah Adji 'tarmo'
tetangga seberang rumah Bimbim.
Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi titel
Generasi Biru. Lagu ini juga sering dibawakan sampai saat ini. Hits single dari album ini adalah
Generasi Biroe,
Terbunuh Sepi, dan juga
Kamu Harus Pulang yang sering dimainkan saat ending show mereka.
Album ke lima mereka,
Minoritas dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single
Bang Bang Tut
yang juga sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan di show mereka.
Di album ini juga Bimbim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang berjudul
Bidadari Penyelamat. Unik nya,, lagu ini tidak ada aransemen apapun. Hanya suara Bimbim saja.
Perpecahan Band
Pada saat menggarap album keenam
Lagi Sedih, Bimbim selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra.
[1].
Namun ada juga yang menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau
mengundurkan diri karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau
parah dalam penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah
bisa terlihat di album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu.
Bimbim
bahkan berniat untuk membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang ditulis
dengan darah oleh seorang Slanker membuatnya mengurungkan niatnya.
Isinya menyeramkan. Dia bersumpah untuk membunuh Bimbim jika Bimbim
benar benar melaksanakan niatnya untuk membubarkan Slank. [2] Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan bantuan additional player
[2].
Reynold masuk untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka yang waktu itu
sering nongkrong di Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan project
Slank untuk album ke enam dengan formasi masa transisi ini. di saat
Bimbim dan Kaka sedang melihat panorama pantai Indonesia tiba-tiba ada
Slanker jawa yang C.A. memberikan putau mereka kira putao (bir manis
dari cina) karena C.A. mengambil gelas mereka jadi penasaran jadilah
mereka mencoba
Album
Lagi Sedih pun dirilis pada Februari 1996. Dengan single
Koepoe Liarkoe dan
Tong Kosong
membuktikan Slank masih bisa survive. Tawaran manggung pun berdatangan.
Dan saat tinggal beberapa kota yang akan diselesaikan dalam rangkaian
show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar dari Slank. Alasannya karena
beliau juga tidak kuat karena Bimbim dan Kaka yang saat itu masih
terjerumus dengan narkoba. Walaupun saat itu sudah dibujuk untuk menunda
pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin melanjutkan sisa show
nya. Saat itu lah reformasi di tubuh Slank terjadi.
Semenjak memakai jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya pendiam,
rapi, tak suka teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian juga Kaka.
Banyak pengalaman pahit, dari sejak mereka pakai (1994) sampai tahun 1999. Pengalaman di
Lubuk Linggau
(1998) juga tak terlupakan. Mereka ”kehabisan barang”, sakau. Tidak ada
orang jual barang seperti itu di Lubuk Linggau. Bimbim sampai tidak
bisa bangun, di kamar. Padahal mereka masih harus melayani wartawan,
wawancara. Tinggal Kaka, yang badannya lebih kuat, melayani wartawan,
meski dengan susah payah.
[3]
Slank membantah anggapan bahwa dengan mengonsumsi Narkoba seorang
seniman bisa lebih kreatif, justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang
haram tersebut mereka terbukti bisa menghasilkan karya-karya bagus.
[4]
"Saat membikin album pertama hingga ketiga, kami belum memakai
Narkoba, tapi album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami
bisa menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi
pengguna," ujar Kaka.
[4]
»» Masuknya Abdee, Ridho, dan Ivanka (Formasi Akhir) ««
Ivanka ditarik menjadi member resmi. Slank yang sepeninggal Reynold
langsung bergerak cepat. Management langsung mencari orang untuk untuk
menyelesaikan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan
Abdee Negara untuk membantu Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah bersahabat dan satu Band di
Flash.
Sedangkan manager Slank waktu itu,,Mbak Wiwid mengontak Mohammad Ridwan
Hafiedz (Ridho) yang baru saja menyelesaikan sekolah gitarnya
Album baru dan semangat baru
Masuknya Abdee dan Ridho dalam formasi inti Slank membuat Bimbim dan
Kaka melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album
Tujuh yang dirilis January 1997 dengan single yang menghentak yaitu
Balikin.
Lagu yang menandakan bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari
ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih
dari narkoba semakin menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan
karena takut diikuti massa yang memang sudah banyak,, namun mereka
berhenti justru karena sudah banyaknya yang mengikuti mereka memakai
narkoba. Album tersebut terjual satu juta copy hanya dalam hitungan
minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang suaranya dalam lagu
Bimbim Jangan Menangis. Sebuah curhatan yang tercipta sejak tahun 1993. Ridho bermain keyboard di lagu ini. Pada tahun ini pulalah
Bunda Iffet selaku Ibunda dari Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.
Album berikutnya
Mata Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan di zaman reformasi.
Ketinggalan Zaman menjadi andalan di album ini. Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul
Punk Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada album Tujuh namun terkena sensor. Namun saat Orba rezim
Soeharto runtuh, lagu tersebut bisa masuk dalam album ini.
Siapa Yang Salah
adalah judul lagunya. Yang unik dari lagu ini adalah lagu ini hanya
dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang memainkan semua.
Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan.
Aktor Intelektual dan
Nggak Mau Percaya.
Di album ini Slank memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset
original. Ada peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada
pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang direkam secara live di album
ini.
Tahun 1998 juga Slank menyelenggarakan konser dengan judul
Konser Piss 30 Kota yang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu baru yaitu
Pintu dan
Makan Gak Makan. Album ini banyak sekali mengambil tema lagu-lagu politik yang di masuk kan ke dalam nya. Bimbim bernyanyi di lagu
Kalo Aku Jadi Presiden namun ada lirik yang diubah oleh nya. Hampir di setiap lagu, ada sedikit "ceramah" dari Kaka maupun Bimbim.
Tahun 1999 Slank merilis double album yang diberi judul
999+09. Ada total 27 lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi yang biru. Versi yang biru memiliki single
Bintang Kesiangan dan
Anak Mami sedangkan versi abu-abu adalah
Orkes Sakit Hati dan
Ngangkang serta
Malam Minggu Lagi.
Konon, saking banyaknya lagu yang mau dijadikan single, Slank
mengumpulkan massa di Potlot dan mendengarkannya kepada pendengar untuk
dimintai pendapatnya perihal lagu mana yang akan dijadikan single. Lagu
Orkes Sakit Hati memang ditujukan kepada orang-orang dan politisi yang
cenderung menguraikan janji-janji manis nya. Di PV (promo video)lagu
tersebut juga Slank bermain di tengah-tengah masyarakat kecil. Bimbim
mengambil jatah dua lagu dari masing-masing album.
Sista Petty di album abu-abu dan
Friday
di album biru.Bonus dari album ini adalah sebuah kantong kecil yang
biasa dipakai di ikat pinggang. Tahun 1999 pun menjadi tahun dimana
Bimbim mengakhiri masa lajangnya dan menikahi seorang gadis bernama
Reny.
Slank kemudian merilis sebuah album the best yang diberi titel De
Bestnya Slank. Berisi lagu lagu pilihan dengan satu lagu dari album
sebelumnya yang di remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah
live lagu Malam Minggu Lagi yang direkam di
Potlot.
Next album,,
Virus dirilis pada 2001. Berisi single
Virus,
Jakarta Pagi Ini, dan
#1.
Bonus dari album ini adalah sebuah tattoo dan kartu koleksi Slank. Lagu
bertema sosial juga dimasukkan di album ini. Keprihatinan Slank tentang
pembabatan hutan bisa ditangkap lewat lagu
Lembah Baliem. Bahkan Slank memasukan lagu Yamko Rambe Yamko di akhir lagu Lembah Baliem. Lagu yang berasal dari tanah Papua. Di lagu #1 dan
Symphaty Blues,
Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya. Erwin Gutawa
orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track terakhir
itu. Sebelum lagu #1, Anda bahkan bisa mendengar permainan solo Abdee di
lagu
Kereta terakhir. Di lagu Symphaty Blues, Anda bisa mendengar suara seorang wanita yang konon itu adalah istri dari Kaka, Tascha.
Sukses album Slank sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road
Show 22 Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri bisa didengar di
album yang diberi judul
A Mild Live Slank Virus Road Show dengan bonus tambahan satu buah lagu baru dengan judul yang sangat menarik,
I Miss You But I Hate You
dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan Slank ini adalah
cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan diluar (tanpa
harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live kedua
Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan
Ivanka. Rekaman lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan
antar penonton pun dimasukkan di kaset ini
[5]. Namun jika melihat versi VCD nya,, konser yang di ambil adalah yang di
Jember.
Di lagu Bocah, Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan
gendangnya. Di lagu Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank
mengajak penonton untuk melakukan semacam tanya jawab di tengah-tengah
lagu dan yang menarik adalah saat Kaka bertanya apakah mungkin jika
Slank menjadi presiden, dan jawabannya ternyata tidak mungkin. Di lagu
Kamu Harus Pulang yang menjadi penutup konser pun diselipi ucapan terima
kasih kepada semua pihak di tengah-tengah lagu.
Seperti tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel
Satu Satu (11) pada tahun 2003.
Bulan dan Bintang,
Gara-Gara Kamu, dan
Jembatan Gantung
menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack
film Novel Tanpa Huruf R. Lagu Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba
yang sempat membuat mereka mengalami masa-masa kritis. Tingkat
kreativitas Slank saat itu bisa dibilang sangat tinggi dan sangat
produktif. Bisa dibilang pada tahun ini lah mereka benar-benar bersih
dari ketergantungan. Album ini juga diikuti dengan award AMI Award
kategori album rock terbaik. Album ini diberi bonus kondom dan kartu
koleksi Slank. Cover depan album pun ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'.
Di album ini Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun menjadi
lebih pendek namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu
Jadi Masalah. Di PV Jembatan gantung, Slank tidak tampil namun hanya
para siswa sekolah yang diperankan
Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
[rujukan?]
Slank kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota
Indonesia. Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live
ketiga mereka yang diberi titel
Bajakan.
Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang
dengan mudah dan gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu
yang direkam semuanya adalah live hasil konser dibeberapa tempat dan
event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di album live ketiga Slank
ini.
That's All,, yang direkam pada konser Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul
Bendera 1/2 Tiang yang direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan group musik dari
Korea Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam secara live bersama
Yoon Band
dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea. Yoon
Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I Hate You milik
Slank yang direkam pada acara Impresario. Sang vokalis dari Yoon Band
mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam
album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank berkolaborasi dengan raja
dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu
ini. Malah Rhoma lah yang mengambil hampir seluruh bagian yang
dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi pun dimasukkan kesini.
Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak yang di deklarasikan
Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini adalah sebuah pick
guitar.
[rujukan?]
Slank merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Konser yang diberi judul
Metamorfosa Sebuah Generasi ini banyak diisi para musisi yang meramaikan acara ini di antaranya
Ungu,
Koil, dll. 20 tahun bermain musik dan berkreasi belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya.
Album Live pertama di dunia
Memasuki tahun 2004 dimana
punk berhasil menggebrak musik Indonesia, Kaka mengubah image dirinya dengan rambut
mohawk. Punk ala Slank. Begitu mereka menyebutnya. Slank dan
Naif menggelar konser bersama bernama
Road to Peace 24 Kota.
Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya lagu-lagu baru yang
belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam secara live dan
dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam lagu, rilis,
kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam secara live
di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi nama
Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu
Amrozy Gitting
yang direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy Gitting
dan P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang lainnya direkam
di atas panggung.
Mars Slankers dan
Salah menjadi jagoan di album ini. Di album ini juga dimasukkan sebuah karya dari
Mochtar Embut
berjudul Mars Pemilu yang diaransemen menjadi aransemen rock oleh
Slank. Album ini konon disebut sebagai album live pertama di dunia.
Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album secara live seperti
Greateful Dead dan
Blues Traveler,,
namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung seperti yang
dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak ragu dan malu
untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota tempat mereka
akan show. Bahkan lagu
Make Love Not War direkam saat Slank sedang
checksound di
Yogyakarta.
PV lagu Mars Slanker mencampurkan unsur animasi di dalamnya sedangkan
PV lagu Salah, lagi-lagi Slank tidak ada di video tersebut.Bonus dari
album ini adalah sebuah poster dan masker berlogo peace yang di design
oleh seorang Slanker dari Makassar bernama Firman.
Tahun 2004 ini juga Slank mewakili Indonesia untuk tampil di acara
MTV Asia Aid
di Thailand dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu
Satu yaitu Karikatur. Selain Slank, musisi lain yang tampil di event
tersebut adalah
Simple Plan,
Rain,
Siti Nurhaliza,
Namie Amuro,
Jay Chou,
Hoobastank, dll.
Di akhir tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru.
P.L.U.R
adalah nama albumnya. PLUR adalah singkatan dari kata Peace, Love,
Unity, Respect. Sebuah semboyan baru Slank (sebelumnya Slank setia
dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan
Ku Tak Bisa,
Biru, dan
Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu ciptaan
Ismail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film
Banyu Biru yang dibintangi
Tora Sudiro. Bimbim bernyanyi kembali di lagu
Indonesiakan Una. Bonus album ini adalah sebuat sticker dan poster kalender. Dan album ini, pada akhir tahun 2005 menurut majalah
GitarPlus masuk sebagai album gitar rock terbaik tahun tersebut bersama dengan
Gigi,
Edane, dan
Netral. Alasannya adalah permainan gitar Abdee dan Ridho yang cenderung blues dan rock 'n roll menyaru ke permainan gitar rock modern.
Pada tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota
Surabaya pada 26 Desember bertepatan dengan bencana besar di
Aceh.
Sebenarnya di album ini pun Slank membuat lagu tentang Aceh yaitu Atjeh
Investigation. Lagu Gossip Jalanan yang membuat gerah para politisi pun
terdapat di album ini.
[rujukan?]
Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk
mengumpulkan dana dan memberikan sumbangan di tengah-tengah promo album
P.L.U.R tersebut. Akhirnya pada awal tahun 2005, Slank dan
Iwan Fals diajak oleh
Deteksi Production untuk menggelar konser di 27 Kota Indonesia yang diberi judul
Bersatu Dalam Damai.
Slank dan Iwan Fals berhasil mengumpulkan total 2,9 Milyar Rupiah yang
akan disumbangkan untuk korban bencana alam tsunami di Aceh dan
sekitarnya. Target dari Deteksi dan A Mild adalah Rp.3 Milyar sehingga
angka tersebut di bulatkan menjadi Rp.3 Milyar yang disumbangkan ke
Aceh. Terjadi insiden di Bengkulu dalam konser ini dimana Kaka harus
dilarikan ke dokter umum karena terkena timpukan dari penonton yang
mengakibatkan pendarahan pada mulutnya. Namun show masih dilanjutkan.
Konser ini diakhiri di Ancol.
Tahun 2005, Slank di daulat leh
MTVIndonesia menjadi Icon dari MTV.
[rujukan?] Saat itu Slank berhasil mengalahkan saingan laiinya di antaranya
Dewa dan juga
Chrisye. Malam penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di
TMII Jakarta dan musisi yang hadir di situ membawakan lagu Slank. Acara itu dimeriahkan oleh
Gigi,
Seurieus,
Netral,
Shanty dll. Slank sendiri tampil di akhir acara dan memedley lagu-lagunya.
[6]
Pada tahun 2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya show di
Korea Selatan. Pada tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota
Gwangju.
The May 18 Memorial Foundation yang mengundang Slank untu tampil dalam acara yang diberi judul
Echo of Music Concert.
Slank membawakan dua buah lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English
Version). Dalam konser ini, Slank juga bertemu kembali dengan Yoon
Band,musisi yang berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu
yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.
Masih pada tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang gitar
Fender Stratocoaster
nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai Rp 20
Jutaan, perkiraan Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan
akhirnya terjual seharga Rp 325 Juta.
Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari
JAVA Musikindo
itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat ingin
meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia
menemaninya itu (gitar Abdee tersebut dipakai saat rekaman maupun tour
Slank dari pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi
bayangan awalnya. Ivan juga sempat melelang bass
Tobias Legend kesayangannya dan berhasil meperoleh Rp. 5 Juta.
DI tahun 2005, Slank sempat merilis sebuah Video Live dalam format
DVD dan VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline saat itu.
Lagu-lagu nya di ambil dari lima kota tempat berlangsungnya konser
tersebut (Bali, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Semarang). Slank juga
mengajak vokalis Crowned King, Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I
Miss You But I hate You. Ada sedikit dokumentari di setiap clip nya.
Ajaran bernama SLANKISME
Di penghujung tahun 2005, Slank kembali merilis sebuah album studio
ke 14 nya yang diberi titel SLANKISSME. Dan ulang tahun Slank yang ke 22
tahun di Ancol pun sedikit banyak telah memainkan lagu-lagu baru dari
album tersebut. Konser ulang tahun yang kali ini pun dimeriahkan oleh
PAS Band,
Peterpan,
Naif,
Seurieus,
J-Rock's,
The Brandals,
Speaker F1rst,
Teamlo,
Melanie Soebono,
Ratu,
Cokelat,
Jacko,
Shanty
dll. Di beberapa lagu, Slank berkolaborasi dengan para bintang tamu.
Konon, total lagu yang dimainkan Slank sepanjang konser tersebut adalah
40 lagu.
[rujukan?]
Slankissme sendiri adalah sebuah ambigu kalimat dari
Slank Kiss Me, Slank Is Me, dan Slankisme. Bimbim menyebut bahwa ada
13 ajaran 'gak sempurna
dari Slankisme, dan itu harus diketahui oleh para Slanker, agar
mengerti dan menjalani. Kenapa, karena memang kesempurnaan hanya milik
Tuhan. Begitu kata Bimbim. Dan "tiga belas ajaran gak sempurna ini"
dijadikan manifesto Slank, dan Bimbim selalu membacakan nya di saat
Slank berkunjung ke suatu negara. Namun, Di dalam negeri pun Slank
sering kali membacakan manifesto-nya tersebut. Single dari album ini
adalah
SBY, singkatan dari
Sosial Betawi Yoi, dan dua tembang ballad nya,
Gak Ada 2nya dan
Yang Manis
yang ketiga nya dibuat PV nya. Di lagu Kritis BBM dan Alami, Bimbim
menciptakannya dalam satu hari. Slank bermain akustik di lagu Alami.
Di awal tahun 2006, Slank berangkat ke
Jepang
untuk konser disana. Konser pada tanggal 2 January itu bertujuan untuk
acara charity for Sumatra. Kemudian Slank gencar mempromosikan album
baru nya. Baik dari live on air di televisi atau juga konser tour nya
yang menjangkau 60 kota di Indonesia. Bisa dibilang ini adalah tahun
tersibuk Slank, karena pada tahun ini, selain promo album Slankissme,
Slank juga menjalani tour di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten
dalam rangka konser Ngedjinggo Bareng Slank, lalu merilis Album Slank
Since 1983 di
Malaysia
dan promo di negara tersebut. Di Malaysia, Slank harus kerja keras dan
mereka kelelahan karena harus interview di televisi, radio serta media
cetak disana. Dan puncaknya adalah ketika Bimbim menolak seorang fans
yang meminta foto bersama. Di tour Ngedjinggo Bareng Slank ini, setiap
Slank mampir ke suatu kota, selalu saja mampir ke suatu tempat untuk
kegiatan bhakti sosial, atau juga kegiatan lainnya yang melibatkan
rakyat kecil dan juga kesenian dan budaya setempat. Slank juga masih
sering tampil di televisi, lalu juga konser sebagai penutup di event
musik terkenal Soundrenaline. Bukan hanya itu, Slank juga mampir ke
Amerika untuk mengisi acara di 5 tempat live house di beberapa kota di
Amerika. Slank di undang oleh para mahasiswa disana. Hal itu dijadikan
kesempatan untuk membawa CD demo album Slank yang telah di translate ke
bahasa Inggris agar albumnya bisa rilis di luar negeri dan go
internasional. Untuk itulah Slank gencar mencari cara dan usaha agar
bisa terbang dan bermain di sana. Kesempatan emas itu pun hadir tatkala
Slank mengundang dua produser di konser mereka. Satu dari Amerika dan
satu dari Kanada.
Blues Saraceno, mantan gitaris group band
Poison yang juga guru gitar Ridho ketika menuntut ilmu di
Musician Institute,
Hollywood,
hadir sebagai produser yang ingin melihat aksi Slank. Dan satu lagi
seorang produser dari Kanada yang juga hadir bersama vokalist dari group
Crowned King,
Shawn Frank,
yang pernah berkolaborasi dengan Slank ketika konser Soundrenaline
tahun 2005 di Bali turut serta hadir jauh-jauh dari Kanada. Mereka
berdua tertarik dan akhirnya Slank lebih memilih Blues Saraceno. Alasan
Slank ingin berkarier di luar negeri karena mereka telah jenuh, dalam
artian, hampir semuanya sudah pernah di raih oleh Slank di Indonesia.
Makanya, Amerika dan dunia lah tujuan berikutnya Slank. Slank ingin
kembali menjadi Underground, yang belum dikenal oleh siapa-siapa, yang
belum terkenal. Inilah pertama kalinya Slank ke Amerika. Ketika di Las
Vegas, Bimbim sempat membuat sebuah lagu yang hasilnya ada di album
berikutnya dari Slank.
[rujukan?]
Tahun 2006 ditutup dengan sebuah pesta ulang tahun yang ke 23 berjudul
23rd Slank Indie Festival. Acara ini memang banyak mengambil
musisi-musisi ang berangkat dari jalur Indie seperti
Nidji,
Steven n Coconut Trezz,
Suicidal Sinatra,
The S.I.G.I.T,
Sheila on 7 dll. Ada dua panggung besar di ulang tahun ini.
2007-2008 : Slank Meraih Mimpi dan Kasus dengan DPR
Tahun 2007 Slank kembali mengeluarkan album dengan titel
Slow But Sure.
Inilah album yang bisa dibilang "jawaban" dari para pendengar musik
terutama Slanker karena banyak sekali yang meminta Slank untuk bermain
akustik/unplugged. Di album ini, Slank bermain sangat sederhana. Tidak
ada bunyi bising. Yang ada hanyalah suara-suara bersahabat dari perkusi,
gitar akustik dan selingan harmonika. Bimbim menyumbang satu lagu di
lagu
Me & Reny dan ada satu lagu yang diciptakan oleh Bimbim di Las Vegas pada tahun 2006 yang dimasukan ke album ini yaitu
Sin City. Kemudian ada lagu
My Scooter Love yag diciptakan oleh Kaka. Di lagu ini bahkan bisa didengar di akhir lagu suara
Vespa Kaka. Ada juga lagu berjudul
Lapindo
yang mengkritisisasi semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo. Sebelum lagu
itu dimulai, Abdee berceramah sedikit terlebih dahulu. Namun lagu ini
terkena sensor di bagian reff nya. Karena ada kata yang mungkin tidak
seharusnya dicantumkan di album tersebut. Namun, jika lagu ini di putar
di sebuah acara on air mingguan yang khusus memutar lagu-lagu Slank,
lagu ini tidak di sensor. Dan ada sebuah hidden track di lagu ini
berjudul
Lilo. Lagu ini tidak terdapat di album tersebut tapi
liriknya terdapat di booklet album. Lagu ini bisa didapatkan bila
membeli software game Lilo. Single di lagu ini adalah
Cinta?,
Slalu Begitu, dan
Sejak Kau Benci. Di versi VCD dan DVD semua lagu dibuat video klip nya. Bonus dari album ini adalah sebuah boxer.
[rujukan?]
Slank masih melanjutkan acara tour Ngedjinggo Bareng Slank nya di musim
yang kedua ini bersamaan dengan promo album SLow But Sure. Slank kerap
kali bermain dalam dua sesi, akustik dan elektrik. Bimbim kerap kali
hanya duduk di sebuah koyak yang terbuat dari kayu, dan kayu itu
dijadikan perkusi untuk mengiringi lagu. Ketika lagu
Me & Reny, SLank melakukan change member. Kaka pindah ke drum dan Bimbim bermain gitar sambil bernyanyi.
Slank kemudian meraih hasil dari CD demo yang dibawa ke Amerika tahun
2006. Blues Saraceno bersedia untuk menjadi produser Slank untuk
perilisan album internasional pertama nya. Slank yang biasanya tampil di
semua kota dalam pergelaran musik Soundrenaline, tahun ini hanya
mengambil jatah satu kota.
Hari-hari Slank di Amerika dimulai tanpa kehadiran Ridho yang harus
menyusul seoang diri karena masalah visa. Nama aslinya yang berbau
islami menjadi pertimbangan pihak Amerika untuk mengizinkan Ridho bisa
ke Amerika. Maklum saja, pasca isu teroris berkembang, Amerika selalu
waspada dan sangat ketat dengan orang-orang yang berasal dari negara
Arab. Hal itu pula yang membuat Ridho kesulitan mendapatkan visa nya
karena namanya yang berbau Arab.
Rekaman Slank di
Studio City Sound
dimulai. Ada sepuluh lagu yang disertakan dalam album ini. Setelah
Ridho datang, maka rekaman pun disempurnakan dan Ridho cukup mengisi
bagian gitar nya saja. Blues Saraceno yang juga mantan guru gitar Ridho
memberi banyak sekali masukan dan ide nya kepada Slank. Bimbim sempat
membuat sebuah lagu berjudul
Hard For You yang kemudian masuk ke album Slank berikutnya pada tahun 2008.
Tahun 2008, Slank sempat akan digugat oleh DPR karena saat itu Slank aktif mendukung
KPK
dan sempat memberikan CD yang berisi lagu-lagu Slank sebagai bentuk
dukungan nya dan menyuaakan saat melakukan pertunjukan. Namun ternyata
ada lagu yang berjudul
Gossip Jalanan (dari album PLUR, tahun 2005) yang dianggap menyakiti lembaga tertentu.
[7] B
[8]
Kasus tersebut sempat ramai dibicarakan, dan banyak dukungan datang
untuk Slank. Slank pun kerap dapat banyak permintaan membawakan lagu
tersebut saat mereka melakukan pertunjukan.
Selesai rekaman album barunya di Amerika, Slank kemudian pulang ke
Indonesia. ID Indonesia sendiri, Slank berkenalan dengan musisi dari
Jepang bernama
The Big Hip.
The Big Hip yang tinggal menyisakan dua orang personel tersisa
melakukan jamming di Potlot bersama Slank dan mereka sepakat untuk
membuat sebuah album kolaborasi. The Big Hip diboyong di pesta ulang
tahun Slank ke 24 di Surabaya dengan titel
From Slank With Love yang menampilkan "bidadari" seperti
Maia Estianti,
T2,
Sarah Idol,
Sherina,
Astrid,
Julia Perez, dan
Nirina Zubir.
2009 : Slank Main Film
Di tahun 2009, Slank bermain film yang diberi judul
Generasi Biru. Film ini bekerjasama dengan sutradara handal
Garin Nugroho.
Filmnya menceritakan tentang perjalanan karir Slank dalam bentuk
koreograpi. Para personil Slank menjadi dirinya sendiri. Ada 3 unsur
dalam film ini. Yang pertama adalah animasi, koreo, dan dokumenter Slank
yang kebanyakan mengambil scene pada acara Slankers Day. Banyak lagu
Slank yang juga diputar di film tersebut yang kemudian dirilis albumnya
dengan tambahan dua lagu yaitu SLank Dance dan Monogami. Di IMDB, nilai
untuk film Generasi Biru mendapat nilai 7,4.
Diskografi
Penghargaan
- 1990 - Best Selling Album Rock Category BASF Awards
- 1991 - Best Selling Album Rock Category BASF Awards
- 1993 - Best Selling Album Rock/Alternative Category BASF Awards
- 1994 - Best Selling ALbum (Double Platinum Album Category) BASF Awards
- 1994 - Video Klip Terbaik (Terbunuh Sepi) Video Musik Indonesia
- 1995 - Video Klip Terbaik (Bang Bang Tut) Video Musik Indonesia
- 1997 - Lagu Rock Terbaik (Balikin) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 1997 - Album Rock Terbaik (Tujuh) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 1997 - Group Rock Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 1998 - Album Rock Terbaik (Matahati Reformasi) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 1999 - Band paling kontroversial Taboid MUMU (MUda MUsika)
- 2002 - The Best Director for Video I Miss You But I Hate You MTV Indonesia Awards
- 2003 - Artis/Duo/Group Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 2003 - Album Rock Terbaik (Satu-Satu) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 2004 - Album Pop/Rock paling Ngetop(Road to Peace) SCTV Music Awards 2005
- 2005 - Penghargaan dari IFNGO (International of Non GOvernmental Organization)
- 2009 - Most Fav Band/Duo MTV Indonesia Awards
- 2010 - Album Rock Terbaik (OST Generasi Biroe) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards\
- 2010 - Group Musik Indonesia Pertama yang Merilis Album melalui Handphone MURI (Museum Rekor Indonesia)[rujukan?]
Penggemar
Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja
berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil
membangkitkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya
sikap. Dan Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif,
yang dikenal sebagai
Slankers dan penggemar cewek dikenal dengan sebutan
SLANKY [2].
Slank Fan Club
Slank Fan Club (SFC) adalah
club resmi yang dibentuk oleh
manajemen Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank. Slankers
Club yang merupakan wadah para Slankers terbentuk ketika Slank melakukan
Konser Piss 30 kota pada tahun 1998. Bunda Iffet, sebagai manager Slank
melihat komunitas Slankers yang sudah ada harus di berdayakan. Oleh
sebab itu ketika Slank konser di Malang, sekumpulan Slankers itu di
pangil oleh Bunda untuk di beri pengarahan. Tercetuslah ide Bunda untuk
memberikan wadah untuk Slankers yang sekarang diberi nama Slank Fans
Club.
[9].
Saat konser di Southorn Stadium, Hong Kong, Slank meresmikan
pembentukan kelompok slankers di Hong Kong. Peresmian Community Slankers
Hong Kong (Comsho) itu ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bimbim
dan Bunda Ifet.
[2]
Buletin Slank
Untuk menyampaikan informasi kepada para Slanker, Slank dan manajemennya memutuskan untuk membuat sebuah
newsletter
yang kemudian disebut dengan nama Buletin Slank. Buletin ini berisi
jadwal, kisah-kisah pendek perjalanan tur panggung slank dan sebagainya.
Nama
buletin sendiri dipakai sebagai simbol agar para slanker
melingkari (buletin) jadwal kegiatan slank di kalender kegiatan mereka
masing-masing.
Buletin Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank.
Koran Slank
Koran Slank diterbitkan pertama kali pada
10 Maret 2002.
Trivia
- Hampir 90% lagu-lagu Slank diciptakan oleh Bimbim.
- Ketika Bimbim di operasi, Slank tetap bermain di acara on air di
televisi tanpa Bimbim. Dan Bimbim, menonton teman-temannya bermain dari
televisi.
- Menurut Ivan, Abdee pernah menendang sampai terjatuh ampli dan head
nya karena kesal terhadap sound gitar nya yang tidak sesuai dengan yang
diinginkannya.
- Abdee dan Ivan berasal dari satu band yaitu Flash. Dan Ivan lah yang
merekomendasikan Abdee untuk mengisi kepergian Reynold yang hengkang
pada tahun 1996
- Ridho memiliki sebuah tempat usaha Futsal
- Kaka adalah seorang rocker yang hanya tamat Sekolah Dasar. Beliau drop out saat SMP
- Cita-cita awal Kaka adalah menjadi seorang pemain sepak bola
- Mantan personel Slank, Bongky, Indra dan Pay membentuk sebuah band bernama BIP setelah keluar dari Slank
- Ketika Bimbim bernyanyi di sebuah konser, hampir dipastikan seluruh Slanker duduk.
- Bunda Iffet pernah menulis sebuah buku pada 2004 dan diberi judul Bundaku Sayang
- Selain sebagai gitaris, Ridho juga bermain keyboard untuk lagu-lagu
Slank yang menggunakan piano/keyboard. Hal itu dikarenakan karena di
antara personel Slank, Ridho lah yang paling fasih memainkan alat musik
tersebut
- Pada tahun 2002, Abdee pernah melakukan jam session dengan gitaris kenamaan, Paul Gilbert.
Meski hanya beberapa menit. Dan pada tahun 2006, Abdee menjadi opening
artist di konser Paul Gilbert di Ancol bersama sama dengan Eet Sjahranie (Edane), dan John Paul Ivan (Eks. Boomerang) dengan membawakan lagu Juwita Malam karya Ismail Marzuki.
- Slank kerap kali membagikan bonus disetiap album yang di rilisnya.
Bonus nya bervariasi. Dari mulai sticker, kalender, poster, masker, pick
guitar, boxer, tali handphone, kaos, dan bahkan kondom. Hal itu
dimaksudkan agar orang terutama Slanker membeli produk aslinya.
- Slank adalah band indie, karena merekalah yang menjadi produsernya sendiri
- Lagu Slank berjudul Lagi Gampang (album Tujuh), diaransemen ulang oleh penyanyi wanita Melanie Soebono, yang juga merupakan anak dari promotor Adrie Soebono
- Slank mempunyai crew yang diberi nama Jaddah Slank
- Abdee pernah menjadi konsultan gitar di majalah GitarPlus dari tahun
2004-2006. Disitu, pembaca boleh mengirimkan pertanyaan seputar gitar
dan dijawab langsung oleh Abdee
- Lagu Slank berjudul Terlalu Manis masuk dalam 30 Lagu Akustik Wajib Kulik versi majalah GitarPlus Mei 2005
- Lagu Slank berjudul Juwita Malam pun pernah masuk dalam lagu yang diaransement ulang terbaik versi majalah yang sama, GitarPlus
- Album pertama Slank, Suit-suit... He He, diakui oleh beberapa
musisi sebagai album favoritnya. Sebut saja Iman (J-Rock's), Ophet
(Tiket), dan gitaris Eet Sjahranie (Edane)
- Ridho pernah memberikan gitar kepada Eet Sjahranie. Gitar yang diberikan adalah gitar endorsement nya Ridho.
- Para personel Slank mempunyai hobby olahraga yang sama yaitu Sepak bola dan pernah mendirikan SSC (Slank Soccer Club)
- Abdee juga sempat tercatat pernah membantu Sherina, untuk mengisi permainan gitar slide nya di lagu berjudul Sendiri
- Lagu Slank berjudul Memang, Pulau Biru, dan Terbunuh Sepi masuk dalam 150 Lagu terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone Indonesia
- Album Slank Suit-suit... He he dan Kampungan masuk ke dalam 150 Album Terbaik Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stones Indonesia
- Album The Big Hip pun masuk sebagai album terbaik di 2008 versi majalah Rolling Stone Indonesia